Kamu mungkin merasa udah melakukan semuanya: promosi rutin, upload konten, bahkan ikut kelas marketing. Tapi kenapa ya, penjualan tetap seret dan usahamu gak berkembang?
Jangan buru-buru menyalahkan produk atau nasib. Bisa jadi, kamu sedang melakukan kesalahan kecil dalam marketing — yang tanpa sadar, efeknya besar banget ke arah bisnis kamu.
Dalam artikel ini, kita akan bahas 5 kesalahan marketing kecil yang sering dianggap sepele, tapi diam-diam bisa menghancurkan bisnismu pelan-pelan. Jangan sampai kamu jadi korban berikutnya.
1. Cuma Fokus Jualan, Lupa Bangun Relasi
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pebisnis pemula:
“Pokoknya posting produk setiap hari, lama-lama juga laku.”
Masalahnya, orang gak beli dari toko — mereka beli dari orang yang mereka percaya. Kalau konten kamu isinya cuma promosi, diskon, harga, dan testimoni, itu capek sendiri.
Solusinya:
- Bikin konten edukatif: ajarin sesuatu yang berhubungan dengan produkmu.
- Cerita di balik layar: proses produksi, cerita pelanggan, perjuangan kamu.
- Balas komentar dan DM dengan hangat.
💡 Ingat: Bisnis yang kuat dibangun dari relasi, bukan cuma transaksi.
2. Gak Punya Brand Voice yang Konsisten
“Kadang formal, kadang alay, kadang lucu, kadang kaku.”
Kalau audiens bingung kamu itu siapa, mereka gak akan stay lama. Brand kamu harus punya suara khas, gaya komunikasi yang konsisten, dan identitas yang bisa dikenali.
Efeknya kalau kamu acak-acakan:
- Susah diingat
- Gak punya daya tarik
- Gak dipercaya
📌 Solusi:
Tentukan 3 hal ini:
- Siapa target audiens kamu?
- Nada bicara seperti apa yang cocok buat mereka? (formal, santai, lucu, tegas, dll.)
- Apa kata-kata khas yang bisa jadi ciri khas brand kamu?
💥 Brand kuat = orang bisa kenali kamu dari cara kamu bicara.
3. Gak Punya CTA Jelas di Konten
Konten kamu udah bagus, visual menarik, copywriting-nya rapi. Tapi… gak ada yang beli? Mungkin karena kamu lupa satu hal penting:
“Call to Action” alias ajakan bertindak.
Tanpa CTA yang jelas, audiens bingung harus ngapain setelah lihat kontenmu.
Contoh kesalahan:
- Postingan tanpa ajakan: “Jangan lupa follow ya!” ← kurang spesifik
- Caption panjang tapi gak ada info beli
- Story yang cuma kasih info tanpa link atau tombol
Contoh CTA yang bagus:
- “Klik link di bio untuk cek katalog lengkap”
- “Reply ‘INFO’ untuk dapet harga spesial hari ini”
- “Cek highlight ‘PROMO’ sekarang sebelum habis!”
🔔 Ingat: Orang butuh diarahkan. Tanpa CTA, kamu buang-buang traffic.
4. Tidak Punya Funnel yang Jelas
Funnel adalah jalur yang dilalui calon pelanggan dari awal kenal kamu → tertarik → percaya → beli. Kalau kamu cuma fokus di satu titik (misalnya: upload konten), tapi gak pikirin funnel, maka:
- Banyak traffic tapi gak jadi closing
- Banyak tanya-tanya tapi gak jadi beli
- Banyak likes tapi gak ada omzet
Tanda kamu belum punya funnel:
- Gak tahu harus ngapain setelah ada yang tanya harga
- Gak punya sistem follow-up
- Gak tahu siapa yang udah pernah beli dan siapa yang belum
📌 Solusi: Buat alur sederhana seperti ini:
- Awareness: Buat konten edukatif atau hiburan → bangun perhatian
- Interest: Kasih info yang memancing rasa ingin tahu
- Trust: Tampilkan testimoni, behind the scene, bukti sosial
- Action: CTA jelas untuk beli, join, daftar
- Follow-Up: Gunakan WA Broadcast, Email, atau Reminder
💡 Funnel = sistem kerja cerdas. Tanpa ini, kamu kerja keras sendiri.
5. Gak Analisa Data, Asal Posting Terus
Kamu posting tiap hari, story aktif, feed estetik. Tapi gak pernah buka insight? Maka kamu buta arah.
Marketing digital itu bukan soal siapa yang paling sering upload, tapi siapa yang paling paham apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Coba cek insight kamu sekarang:
- Konten mana yang performanya paling tinggi?
- Jam berapa engagement paling ramai?
- Audience kamu lebih banyak laki-laki atau perempuan?
- Umur mereka berapa?
- Mereka datang dari kota mana?
🔍 Dari data itu, kamu bisa:
- Tentukan topik konten yang paling disukai
- Atur jadwal posting yang efektif
- Sesuaikan tone dan gaya komunikasi
- Tentukan budget iklan dan targeting dengan lebih akurat
🔥 Ingat ini baik-baik:
Pebisnis yang tidak membaca data, sama seperti pengemudi yang menutup mata di jalan tol.
Bonus: Efek Domino dari Kesalahan Kecil Ini
Kesalahan kecil seperti yang di atas sering dianggap sepele. Tapi kalau dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa fatal:
- Usaha terasa stagnan
- Budget iklan terbuang sia-sia
- Audiens makin bosan dan unfollow
- Lama-lama kamu sendiri hilang motivasi
Padahal, bisa jadi kamu sudah sangat dekat dengan titik “meledaknya” bisnis kamu — tapi berhenti karena frustrasi dari kesalahan kecil yang gak kamu sadari.